Bangka Barat,- Suara PKP.com | AA warga Teluk Limau parit Tiga korban Kejadian laka Tambang di lokasi Tembelok hari ini Selasa, (08/10/2024), dikabarkan tidak meninggal dunia, meskipun sempat tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.
“Resiko pekerjaan tuu bang, tapi alhamdulillah sesama kawan para pekerja kami bahu-membahu membantu untuk menyelamatkan AA, ini bukan masalah legal dan ilegal”, ungkap salah satu pekerja di lokasi.
Ia juga menambahkan, bahwa pekerjaan apa pun pasti ada resikonya.
“Pekerjaan apa yang tidak beresiko? Semua akan akan ada resiko dan konsekuensinya, Terlalu jauh berpikir kalau disebut akan mencari tumbal. Niat kami bismillah dari rumah bekerja untuk menghidupi keluarga, dan kami sadar akan resiko tersebut”, ujarnya.
Sebelumnya , jejaring media ini telah memberitakan adanya sekelompok orang yang keberatan dengan penambangan di laut keranggan, namun orang-orang yang keberatan tersebut bukan berasal dari warga asli keranggan maupun Tembelok melainkan warga diluar kabupaten Bangka Barat.
Masyarakat disekitar lokasi tambangpun mengecam tendensiusnya penulisan berita yang dibuat oleh mereka yang punya niat terselubung dalam memberitakan masyarakat yang menambang di sekitar lokasi keranggan dan tembelok.
Aa sangat keberatan jika opini yang dibuat oleh sekelompok orang tersebut ( wartawan,red ) yang sengaja menggiring opini pubik terhadap kejadian yang menimpa dirinya.
” Hari naas itu tidak ada dalam kalender, kalau mau celaka bukan hanya saat kerja di laut keranggan atau tembelok saja , namun di lokasi lainnyapun bisa terjadi jika Allah menghendaki”, tegas AA.
Terpisah, seorang pekerja tambang yang sempat berbincang dengan media ini di rumah sakit mengatakan, masyarakat keranggan dan tembelok sudah merasa jengah dengan berita- berita yang dibuat oleh grupnya rudi.
” Kami tau betul grupnya rudi s itu yang memberitakan secara terus menerus padahal kami tidak mengganggu pekerjaan masyarakat lainnya maupun masyarakat nelayan apalagi pekerjaan mereka,” kata Dn warga Mentok Asin.
Apakah kalian tidak ada topik berita yang lebih bermanfaat selain memberitakan usaha kami mencari nafkah
Tak Bosankah kalian yang bukan warga lokal mengusik hidup kami ???
Inilah Perkerjaan kami dalam mencari nafkah untuk mengidupi keluarga kami, dengan bertaruh nyawa kami bekerja bukan untuk kaya, namun dengan tanpa beban media media yang katanya sudah terverifikasi Dewan Pers tersebut secara terus menerus memberitakan saat kami mengais rejeki.
Haruskah kami lakukan aksi seperti yang terjadi di kantor PWI Belitung yang didatangi masyarakat karena tak hentinya memberitakan tambang rakyat??
” Ketika kami telah letih bersabar dengan berita -berita yang mereka buat, mungkin kami akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh masyarakat belitung belum lama ini”, tandas DN.